News & Research

Reader

Pasar Khawatirkan Permintaan Global, Minyak Lanjutkan Penurunan
Wednesday, April 17, 2024       14:00 WIB

Ipotnews - Harga minyak melanjutkan penurunan, Rabu, karena kekhawatiran terhadap permintaan global akibat lemahnya momentum ekonomi di China dan kemungkinan lonjakan stok komersial AS melebihi ketakutan pasokan akibat meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak pengiriman Juni, patokan internasional, melemah 40 sen, atau 0,44%, menjadi USD89,62 per barel pada pukul 13.41 WIB, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Tokyo, Rabu (17/4).
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate untuk kontrak pengiriman Mei, berkurang 48 sen, atau 0,56%, menjadi USD84,88 per barel.
Harga minyak melemah sepanjang minggu ini karena hambatan ekonomi menekan sentimen investor, membatasi keuntungan dari ketegangan geopolitik, dan pasar mengamati bagaimana Israel mungkin menanggapi serangan Iran, akhir pekan lalu.
"Dengan harga minyak yang sangat sensitif terhadap risiko geopolitik, dalam seminggu terakhir terjadi konsolidasi wait and see karena respons Israel akan menentukan apakah mungkin ada konflik regional yang lebih luas, yang dapat berdampak signifikan terhadap pasokan minyak," kata analis IG, Yeap Jun Rong.
"Untuk saat ini, pelemahan harga minyak dalam jangka pendek mungkin mencerminkan beberapa ekspektasi bahwa ketegangan masih dapat diatasi dan produsen minyak utama lainnya seperti Arab Saudi dapat mengambil tindakan untuk memitigasi guncangan pasokan global," tambah Yeap.
Di China, negara importir minyak terbesar di dunia, perekonomian tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal pertama, namun beberapa indikator sepanjang Maret, termasuk investasi properti, penjualan ritel dan output industri, menunjukkan permintaan dalam negeri masih lemah, sehingga membebani momentum secara keseluruhan.
"Selain itu, lonjakan persediaan minyak mentah AS dan beragam data ekonomi dari China juga menawarkan beberapa keraguan, di samping faktor overbought technical jangka pendek yang mendorong beberapa aksi ambil untung," kata Yeap.
Persediaan minyak mentah Amerika, pekan lalu, naik lebih besar dari perkiraan analis yang disurvei  Reuters,  menurut sumber pasar mengutip angka American Petroleum Institute, Selasa. Data resmi dari Badan Informasi Energi, badan statistik Departemen Energi AS, akan dirilis malam ini pukul 21.30 WIB.
Di Timur Tengah, pertemuan ketiga kabinet perang Israel yang dijadwalkan Selasa untuk memutuskan tanggapan terhadap serangan langsung pertama Iran, ditunda hingga Rabu, karena sekutu Barat mempertimbangkan sanksi baru yang cepat terhadap Teheran guna mencegah Israel melakukan eskalasi besar-besaran.
Namun analis tidak memperkirakan serangan rudal dan drone Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel akan mendorong tindakan sanksi dramatis terhadap ekspor minyak Iran dari pemerintahan Presiden Joe Biden.
Sementara itu, pemerintah AS dapat menerapkan kembali sanksi minyak terhadap Venezuela, Kamis - yang pada gilirannya dapat memperketat pasokan di pasar.
Harga dapat diperdagangkan sideways karena faktor pendorong pasar saat ini, kata para analis.
Pergerakan harga WTI dalam jangka pendek kemungkinan akan terjebak dalam kisaran sideways antara USD83,20 dan USD87,70 karena faktor yang bertentangan seperti penjualan ritel China yang mengecewakan pada Maret, dan premi risiko geopolitik yang masih tetap utuh, kata analis OANDA, Kelvin Wong. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM